Tips Menjaga Komunikasi saat WFH

tips-wfh

Remote work atau lebih akrab dengan sebutan WFH (work from home) di telinga kita telah menjadi salah satu kebiasaan yang harus dilakukan di masa ini. Tentunya berbagai pembiasaan dan kendala harus dihadapi agar produktivitas tetap terjaga. Keterhubungan atau menjaga komunikasi yang baik meskipun dari jarak jauh menjadi salah satu kunci utamanya. Berikut ini akan dipaparkan beberapa tips dan prinsip yang dapat diterapkan agar keterhubungan atau komunikasi tetap terjaga dengan baik untuk mendapatkan hasil yang baik pula pada setiap pekerjaan yang kita kerjakan.

Lebih Berempati

Diam dan hanya dapat bekerja di rumah adalah perubahan yang signifikan bagi kehidupan kita semua. Oleh karena itu, kenali, akui, dan terima perubahan besar ini. Kita semua mengalaminya dan harus selalu memahami bagaimana perasaan orang lain yang sedang mengalaminya pula. Bersabar karena semua orang juga harus menyesuaikan diri dengan keadaan new normal. Bisa jadi untuk beberapa orang dampaknya tidak seberapa, namun beberapa yang lain mungkin merasakan dampak negatif yang lebih besar. Situasi menantang ini harus menjadi titik untuk terhubung satu sama lain dan saling memberikan toleransi terhadap segala keterbatasan pada keadaan ini.

Menjaga Keterhubungan (Komunikasi)

Harus ditekankan bahwa kehadiran, komunikasi, atau keterhubungan antartim itu sangatlah penting. Bukan berarti kita harus selalu meeting setiap saat, bahkan jika meeting tersebut dirasa tidak memiliki value yang terlalu tinggi, lebih baik batalkan saja dan fokus pada penyelesaian pekerjaan. Keterhubungan yang dimaksud di sini adalah selalu aktif dalam mendiskusikan suatu pekerjaan, baik bertanya maupun menjawab pesan, telepon, atau videocall dengan respons yang cepat layaknya kita berada di satu ruangan kantor yang sama. Komunikasi yang tidak terhambat adalah salah satu kunci utama dari produktivitas WFH.

Membangun Kepercayaan

Kepercayaan itu lebih mudah dibangun jika tim telah bekerja sama selama beberapa saat, terutama jika kita bertemu secara langsung. Oleh karena itu, beberapa rekan kerja yang belum terlalu banyak bertemu dan kini harus dipisahkan oleh jarak kepercayaannya belum sepenuhnya terbentuk. Untuk ini diperlukan interaksi sosial yang sedekat mungkin (seakan tak ada jarak) agar jarak tidak menjadi kendala, terutama dalam hal kurang tumbuhnya kepercayaan.

Coba gunakan fitur videocall untuk berkomunikasi agar kepercayaan kita terbentuk, terutama dengan seseorang yang baru kita kenal. Jika melakukan meeting online, coba gunakan fitur immersive meeting dari zoom atau google meet yang membuat kita seolah-olah sedang berada di ruangan yang sama. Membangun kepercayaan berarti meningkatkan produktivitas pula.

Merangkul Fleksibilitas

Dalam dunia kerja yang biasanya selalu dipenuhi oleh berbagai etika formal mungkin sulit rasanya menerima berbagai fleksibilitas yang harus dihadapi pada keadaan WFH. Tim yang tersebar saling berjauhan harus bekerja lebih keras untuk selalu saling terhubung karena berisiko memiliki jam produktif yang berbeda-beda pula.

Bisa jadi seseorang terganggu pada jam tertentu karena harus menjaga keluarganya yang sedang sakit atau sedikit membantu anaknya mengerjakan tugas sekolah untuk sementara waktu. Bisa juga salah satu anggota tim kita terkena wabah ini dan tiba-tiba harus beristirahat total. Hal semacam ini harus kita rangkul dan terima konsekuensinya.

Artinya, tidak boleh ada alasan yang menghambat pekerjaan. Contohnya, jika kita terganggu oleh suasana rumah yang kurang kondusif dan waktu produktivitas kita menjadi lebih terbatas di siang hari,  maka terimalah konsekuensinya dengan bekerja lebih larut. Lebih baik lagi jika kita mampu menghindarinya dengan cara mengondisikan suasana kerja yang kondusif dan memberikan pengertian pada keluarga di jam yang seharusnya. Perlu diingat bahwa siapa pun itu, termasuk seseorang yang telah dewasa tidak akan benar-benar mampu berdiri di atas sepatu kita yang harus bekerja secara profesional dari rumah dan harus tetap diberi pengertian.

Perangkat Komunikasi yang Memadai sangatlah Krusial

Beberapa orang mungkin menggunakan earphone yang kualitas audionya kurang baik, beberapa yang lain koneksi internetnya kurang memadai. Keadaan seperti itu haruslah dihindari dan langsung dicari solusinya.  Perlu ditekankan bahwa hal ini harus menjadi perhatian utama pada WFH. Harus ditetapkan bahwa kebutuhan-kebutuhan baru yang yang sebelumnya sekunder ini kini menjadi primer pada masa remote working ini. Oleh karena itu, berinvestasilah pada perangkat audio yang memadai, coba cari solusi internet dengan sinyal terbaik di daerah rumah kita, dan pastikan semua aplikasi komunikasi yang dibutuhkan sudah terinstal dan terupdate untuk memastikan tidak ada kendala teknis pada saat digunakan.

Referensi

ThoughtWorks Team. (2020). The Remote Work Playbook. Chicago: ThoughtWorks.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *