Memastikan aplikasi berjalan mulus tanpa ada gangguan bug atau kesalahan lainnya merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Hampir dapat dipastikan bahwa kesalahan-kesalahan pada penulisan program akan selalu dihantui oleh bug dan kesalahan yang tidak terhindari bahkan setelah dikerjakan dan dites berulang-ulang oleh programmernya. Hal ini sangatlah wajar karena kesalahan adalah bagian yang tidak pernah terlepaskan dari manusia. Kesalahan juga merupakan hal yang harus dilihat dari banyak sudut pandang agar dapat diperbaiki secara objektif dan adil. Seperti bagaimana seorang Penulis yang tidak mungkin dan tidak boleh menjadi editor dari buku yang ia tulis sendiri karena ia akan memandangnya secara subjektif.
Di sinilah peranan Quality Assurance diperlukan, dan Rosita Afriani merupakan salah satunya. Sebagai Quality Assurance Teh Oci selalu lapar akan berbagai detail kebutuhan aplikasi agar ia mampu mencari semua celah kesalahan yang terjadi di dalamnya. Gaya penyampaian berbagai kesalahan dan bug yang ia temukan kepada para Programmer sangat santun dan lembut dikemas dalam bahasa Sunda lemes yang sejuk di telinga. Hal tersebut membuat orang-orang yang terlibat pada proyek yang sama dengan Oci tidak merasa terintimidasi atas temuan kesalahannya, sehingga mereka dapat berpikir dengan lebih tenang dan segera memperbaikinya.
Bagi Oci, makanan adalah teman terbaik yang bisa mengingatkan apa yang sudah terlewati hari ini. Kegemarannya terhadap makanan juga diperlihatkan dari buah tangan Sukabumi yang selalu ia bagikan pada rekan-rekannya di Arkamaya setelah ia kembali dari kampung halamannya. Mungkin teman terbaiknya juga yang menjadi rahasia Teh Oci agar selalu dapat dapat memastikan seluruh standar delivery Arkamaya tidak ada yang terlewati, sebelum aplikasi diserahkan kepada Client.